Banda Aceh (alabaspos.com),Ada sedikit perdebatan antara pengunjung yang akan menyaksikan pergelaran seni pada penutupan acara Pekan Kebudayaan Aceh ke 8 pada Minggu malam 12/11/2023,pasalnya sepasang suami istri yang mau masuk ke areal panggung utama,dicegah oleh petugas keamanan,sebab areal itu merupakan areal bagi wanita sehingga lelaki tidak dibenarkan masuk.
"Ini areal bagi wanita kalau lelaki berada disebelah sana" ujar petugas sambil menunjukkan areal yang berada disebelah dan dibatasi oleh pagar besi.
"Loh inikan istri saya apakah harus terpisah dalam kondisi penonton yang cukup ramai? Peraturan macam apa ini,kalau hanya untuk menyaksikan acara ini kami harus terpisah tempat antara suami dan istri ?" Ujar warga tadi sedikit agak emosi,
"Kalau begini caranya suami dan istri terpisah cuma sekedar mau lihat acara di panggung ini,lebih baik kami tidak usah masuk ke areal panggung utama ini" ujar sang pria lalu menarik tangan istrinya dan meninggalkan lokasi.
Petugas yang ada digerbang areal panggung utama saat ditanyakan soal adanya pelarangan masuk areal itu hanya mengatakan,kami hanya melaksanakan perintah pimpinan,soal hal lain kami tidak tahu menahu,yang jelas areal ini khusus bagi wanita,bukan untuk pria walaupun itu suami istri,ujar petugas.
Beberapa warga lainnya yang suaminya juga dilarang masuk,mengatakan Aceh merupakan daerah Syariah Islam,tidak baik antara wanita dan pria bergabung apalagi bukan muhrimnya, namun dalam kondisi tertentu seperti naik haji misalnya, apakah suami istri terpisah ? tidakkan?.keimanan itu kembali kepada manusianya,jika memang bejat dimanapun berbuat tidak baik, tidak harus dilokasi PKA ini, melarang suami istri dan memisahkan tempat mereka apakah itu dibenarkan dalam Islam,? Jika terjadi sesuatu pada istrinya dilokasi ini tanpa suaminya disampingnya.apakah panitia PKA bisa bertanggung jawab.suami istri kog dipisah,itu terlalu mengada mengada ujar warga sambil berlalu.