Blangkejeren((alabaspos.com),Terkait adanya aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa Gayo Lues yang mengatasnamakan DPW A Api Aceh,yang melakukan aksi demo untuk mengusut masalah pembangunan pagar pesantren Ruhul Azzam di Blangkejeren dan Asrama putra di pesantren Darul Hijrah Al Madaniyah di Kecamatan Blangpegayon.
Dilansir dari media Kompas86.com pada 03 Januari 2024. Menyebutkan. Bermula hal ini atas kecurigaan masyarakat terhadap pengerjaan proyek pembangunan pagar pesantren Ruhul Azzam di kecamatan belang kejeren dan pengembangan Asrama Putra pesantren darul hijrah Al Madaniyyah pada tahun 2023 kabupaten Gayo Lues yang diduga pengerjaannya abal-abal (tidak sesuai perencanaan).
Kemudian masyarakat tersebut memberitahukan kepada mahasiswa sehingga Mahasiswa melakukan cross check ke lapangan dan Mahasiswa juga menemukan beberapa kejanggalan.
Aktivis mahasiswa yang tak mau disebutkan namanya mengatakan sudah mengantongi beberapa bukti kejanggalan ” setelah kami melakukan cross check di lapangan terhadap Proyek yang di maksud, kami menemukan kejanggalan yang terindikasi dugaan korupsi” ujar Mahasiswa tsb.
“Kami juga minta Polda Aceh usut tuntas Pelaksanaan Pembangunan proyek tersebut, karena proyek ini KPA nya adalah dinas pendidikan Dayah kabupaten Gayo Lues maka terlebih-lebih dahulu kamu minta di periksa yang bersangkutan” sambungnya.
Aktivis mahasiswa juga minta masyarakat Gayo Lues untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap pembangunan di kabupaten Gayo Lues.
” Kami mengajak seluruh masyarakat Gayo Lues untuk mengawal semua proses pembangunan fisik dan non fisik di kabupaten Gayo Lues agar bisa mewujudkan pemerintahan kita bersih dari KKN dan meningkatkan kualitas pelayanan publik ” tegas aktivitas tsb.
Mereka juga berjanji akan mengawal kasus dugaan korupsi ini sampai ke meja hijau dan mereka juga menyampaikan dugaan berat tersinyalir kadis pendidikan Dayah kabupaten Gayo melakukan hal yang melanggar hukum lainnya, oleh karena mereka meminta Polda Aceh lakukan pengembangan lapangan.
” Kami sebenarnya memiliki kecurigaan yang sangat besar terhadap yang bersangkutan, Karena yang bersangkutan dinilai sangat tertutup atau belum pernah tersorot oleh media, maka kami minta Polda Aceh lakukan pengembangan lapangan ” ucap aktivis mahasiswa itu dengan lugas.
Sumber : DPW Humas A-PPI Aceh.(sumber berita kompas86.com)
Terkait pemberitaan diatas Kadis Dayah Gayo Lues Sukri Mas mengajak media untuk melihat langsung bangunan yang sudah berdiri di Kedua Pesantren.
"Disini sama sama kita lihat bangunan sudah berdiri dan sudah selesai,soal mutu bangunan sudah di audit oleh BPK RI,benar ada pengembalian sebesar Rp 3 juta oleh rekanan kepada daerah,ini disebabkan adanya temuan BPK RI atas volume pekerjaan dan rekanan sudah mengembalikannya,
Untuk pembangunan pagar pesantren Ruhul Azzam menggunakan dana DOKA tahun 2023 senilai Rp 477 Juta dan Pembangunan asrama putra di Pesantren Darul Hijrah Al Madaniyah senilai Rp 671 Juta juga bersumber dari dana DOKA tahun 2023.
Kegiatan proyek pembangunan keduanya sesuai dengan aturan yang berlaku,mulai dari pelaksanaan tender,adanya PPTK, konsultan pengawas,dan sudah dilakukan PHO,dan temuan BPK RI sudah dikembalikan,jika benar ada korupsi atau kerugian negara sebesar Rp 300 juta dalam kegiatan itu,seperti yang disampaikan oleh DPW A APPI dalam suratnya yang ditujukan ke saya,ini perlu adanya pembuktian,silahkan audit jangan membuat fitnah,surat itu masih saya simpan,anehnya surat yang disampaikan kepada saya itu,ketua dan Sekretaris nya sengaja diburamkan.namun demikian selaku kepala Dinas Dayah Gayo Lues saya memberi apresiasi kepada mahasiswa yang melakukan aksi demo di Polda Aceh itu,negara kita adalah negara demokrasi setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya,namun tentunya aksi itu benar benar murni dan memiliki bukti yang valid, jangan ada indikasi ditunggangi ,saya fair dalam menilai sesuatu apa lagi terkait dengan mahasiswa,sebaiknya datang dan lihat dahulu apa yang menjadi masalah dalam dua bangunan untuk pesantren itu, jika BPK RI sudah melakukan audit dan hasil auditnya hanya meminta pengembalian senilai Rp 3 juta,lalu dimana lagi kesalahan kami ? Kadis Pendidikan Dayah Gayo Lues ini juga menyampaikan,jika benar ada masalah dalam dua kegiatan di Dinasnya itu silahkan adik adik mahasiswa chek dan richek ke lokasi,agar jelas permasalahannya.dan berita yang di sampaikan Kompas86 com sama sekali tidak melakukan konfirmasi perimbangan berita ke Dinas Pendidikan Dayah terkait apa yang disampaikan oleh sekelompok mahasiswa itu Pungkas Sukri Mas