Gayo Lues (alabaspos.com) Menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 para elite politik Negri ini mulai menyusun strategi untuk memenangkan ajang kontestasi Pileg yang dilakukan dalam setiap lima tahun sekali ini.
Berbagai macam cara pun dilakukan guna mengambil simpatik rakyat Negri ini untuk mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya, mulai dari memberikan janji manis hingga “sandiwara” mengeluarkan air mata seolah olah merasa terpukul dengan keadaan masyarakat saat ini meski saat ini mereka ada yang masih duduk sebagai Wakil rakyat
Namun Ada juga yang membuat Kegiatan Budaya,Olahraga serta pengobatan gratis bagi orang yang tidak mampu untuk membayar perobatan di klinik maupun rumah sakit bahkan mereka rela mengeluarkan kocek yang begitu besar guna memuluskan akal mereka supaya dapat memenangkan ajang pemilu yang Sudah didepan mata
Ada yang rela turun ke selokan dibawah terik matahari, serta hujan-hujanan membersihkan saluran air yang macet karena hal itu juga menjadi salah satu bagian strategi untuk mengambil simpatik masyarakat kepada si elite politik.yang Akan Bertarung
Banyak mendatangi rumah ibadah dan mendekatkan diri dengan para pemuka agama,hal itu untuk menjaga elektabilitas mereka seolah masyarakat tidak tau apa yang mereka lakukan selama ini, seakan tidak akan menyimpang ajaran agama ketika terpilih nanti dalam pemilihan umum.
Bermacam Akal-akalan juga dilakukan dari mulai pemberian uang untuk bantuan peralatan ibadah juga merupakan salah satu strategi politik yang dikenal dengan sebutan Money Politic (Politik uang).
Ada yang dengan sengaja membagikan sembako di pagi hari saat menjelang pemilihan itu berlangsung, peristiwa itu sering terjadi maka di dapat istilah Serangan Fajar karena disini momentum yang tepat bagi elite politik untuk mendapatkan yang mereka harapkan yaitu suara dari masyarakat yang akan mencoblos ketika hari H tiba Nantinya
Sudah jelas Dapat dipastikan proses yang berjalan mengambil simpatik segala cara itu akan membuat si elite politik nantinya melakukan korupsi ketika menjabat di pemerintahan, sebab uang yang mereka habiskan sudah terlalu banyak sementara gaji yang mereka dapatkan ketika duduk di parlemen tidak mungkin dapat menutupi dana yang sudah mereka keluarkan saat ajang kontestasi pemilihan umum itu berlangsung.
Dari situlah tanpa disadari masyarakat bahwa yang dirugikan nanti adalah mereka sendiri karena “uang rakyat” itu juga yang akan di ambil kembali oleh si pejabat untuk mengembalikan modal yang sudah mereka hamburkan kala itu.
Kita harus sadar dan peka untuk menghindari politik nakal yang dengan sengaja melakukan pencitraan mulai dari janji manis hingga pemberian uang kepada masyarakat.
Ketua DPD-PAN Gayo lues Alisadikin mengatakan bahwa politik uang sangat berbahaya dan menyenangkan para politisi yang berbiaya Besar dan mahal.
Selain untuk jual beli suara (vote buying), Berujung pada kesulitan para kandidat Calon pimpinan Daerah yang juga harus membayar mahar politik kepada partai dengan nominal fantastis.
Tentu saja, itu bukan hanya dari uangnya pribadi, melainkan donasi dari berbagai pihak yang mengharapkan timbal balik jika akhirnya dia terpilih menjadi pimpinan daerah
Perilaku ini biasa disebut investasi corruption, atau investasi untuk korupsi.
Keberhasilan dalam pemilu dan Pilkada, kekuatan uang sangat mempengaruhi bahkan hingga mencapai 80 persen, yang sebagian besar untuk membiayai mahar politik, maka masyarakat harus waspada dengan sandiwara politik yang sering dimainkan oleh para elite politik,” jelas Alisadikin
Alisadikin Mengajak semua pihak,Untuk berperan Aktif mencegah terjadinya politik uang Di Kabupaten Gayo Lues yang Berjulukan seribu Bukit
Terutama lembaga Pengawas Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Lembaga penyelenggara Pemilu Komisi Independen Pemilihan (KIP)beserta para aparatur Pemerintah Daerah Wajib untuk turun langsung kelapangan setingkat kecamatan,Desa guna melakukan pengawasan kepada para elite politik untuk menghindari kecurangan yang kemungkinan Besar akan terjadi.
Selain itu Ali Sadikin Berharap Pemerintah Daerah Melakukan audiensi kelapangan dan menemui tokoh masyarakat maupun pemuka agama,untuk mengajak mereka dan memberikan kesadaran kepada warga betapa sangat Berbahayanya politik uang apabila tetap terjadi di era pemilu 2024 nanti karena Bisa berdampak kepada Pembangunan SDM daerah Kab Gayo lues Serta hilangnya kesempatan Bagi Generasi muda Menjadi Kader Politik Masa Depan
Jangan sampai ajang pemilihan umum ini dikotori dengan Oknum elite politik Kotor dan nakal dan katakan tidak pada korupsi agar negri kita bebas dari para mafia politik. Demi tercapainya Cita cita Pembangunan Negri Seribu Bukit ini Dimasa Depan Timpal Ali.