Putri Betung (alabaspos.com), Kunjungan kerja Bupati dan wakil Bupati Gayo Lues dalam rangka 100 hari kerja kepemimpinnya di kecamatan Putri Betung Kamis 24/4/2025 mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat,lokasi acara yang berlangsung di los pekan pancur perak benar benar menjadi ajang pertemuan dan diskusi yang cukup menarik.Bupati Suhaidi dan wakil Bupati Maliki selalu menanggapi apa yang menjadi aspirasi masyarakat penghasil kakao,pisang,durian dan jahe ini.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat kecamatan Putri Betung saat ini adalah kondisi kawasan tempat tinggal dan tempat usaha mereka sebagai pertani sebagian berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), usia tanaman kakao yang sudah berusia tua,adanya bencana alam yang terjadi seperti banjir bandang maupun longsor.dan berbagai aspirasi masyarakat lainnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Gayo Lues Suhaidi siap menampung seluruh aspirasi dan masukan dari masyarakat Putri Betung,terkait masalah adanya pemukiman dan lahan usaha masyarakat yang masuk dalam kawasan TNGL,Bupati mengatakan apapun masalah yang ada bisa dicarikan solusinya,aturan yang dibuat bisa dirubah, kecuali Al Qur'an,aturan apapun yang dibuat oleh pemerintah bisa saja dilakukan perubahan mengikuti perkembangan zaman dan masyarakatnya, namun untuk mengubah itu tidak bisa dilakukan sekejap mata seperti membalikkan telapak tangan,ada mekanisme yang harus ditempuh,tentunya ini menjadi perhatian kami.mengenai peremajaan tanaman kakao, Suhaidi mengatakan kita jangan lagi berharap penyediaan bibit kakao dari luar, namun kita harus mandiri harus punya central pembibitan kalau perlu di setiap desa ada pembibitan disesuaikan dengan komoditi desa tersebut,kita hampir semua adalah petani di daerah ini,namun kita belum memiliki central pembibitan,padahal petani itu membutuhkan bibit setiap waktu.ini harus segera kita rancang sehingga bibit selalu tersedia,mengenai soal adanya kerusakan akibat bencana alam,jika benar terjadi karena bencana tentunya akan dilakukan perbaikan oleh BPBD jika kerusakan bukan karena bencana alam,itu urusannya PUPR dan kami akan segera memerintahkan BPBD untuk mengecek lokasi dan segera melakukan perbaikan,tegas Suhaidi.Sedangkan wakil Bupati Maliki dalam acara kunjungan kerja itu,lebih menekankan tentang pelaksanaan program kemakmuran dan meramaikan masjid serta adanya pengajian disetiap rumah usai pelaksanaan sholat magrib.
Selain adanya putusan Gubernur Aceh juga ada keputusan Bupati Gayo Lues mengenai kemakmuran dan meramaikan Masjid serta pengajian di setiap rumah,
Sebagai ummat Islam kita wajib melaksanakan sholat lima waktu, setiap masuk waktu sholat apapun profesi kita,sebaiknya kita tinggalkan dahulu dan kita bersama sama menuju masjid atau mushalla, inilah bentuk dari meramaikan dan memakmurkan masjid, sholat berjamaah lebih baik daripada sholat secara sendiri sendiri.tegas Wabup Maliki.
Bupati Gayo Lues Suhaidi juga mengajak masyarakat untuk menanam berbagai sayur sayuran.
"Hampir seluruhnya masyarakat Gayo Lues adalah petani,namun masalah sayur mayur kenapa harus dibeli setiap harinya? Kalau kita hitung pengeluaran untuk beli sayur mayur tidaklah sedikit setiap bulannya,kenapa kita tidak manfaatkan halaman rumah atau kebun milik kita untuk menanam berbagai macam sayur mayur,sehingga kita tidak harus mengeluarkan uang setiap harinya hanya untuk membeli sayur,tim penggerak PKK dari Kabupaten, Kecamatan dan hingga pedesaan harus jeli melihat ini,harus ada sosialisasi atau menggerakkan masyarakat untuk menanam sayur mayur" ujar Bupati Suhaidi.