Sosial Ekonomi

Harga Cabai Merah Anjlok,Petani Rugi

Redaksi
istimewa

Blangkejeren(alabaspos), Petani cabai merah di Kabupaten Gayo Lues mengeluhkan harga yang terjun bebas dari Rp 15 ribu per Kg menjadi Rp 6 ribu per Kg. Padahal, biaya menanam cabai sangat banyak dan perlu kerja keras supaya cabai bisa berbuah dengan normal.


Adi, salah satu petani cabai merah, Kamis (24/1) mengatakan, jika harga cabai merah tetap bertahan di bawah harga Rp 10 ribu per Kg, maka banyak petani yang akan mengalami kerugian besar, bahkan diprediksi di musim tanam berikutnya akan banyak orang kekurangan modal.


"Coba kita bayangkan dengan harga Rp 6 ribu per Kg, apa petani akan mengalami keuntungan atau kerugian. Saya rasa semua petani akan mengalami rugi yang besar dan tidak akan mampu membeli pestisida dan obat-obatan lain untuk tanaman cabai," katanya.


Dalam satu mulsa cabai atau sekitar 800 batang cabai yang ditanam petani, untuk modal saja bisa mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, sementara hasil panen besarnya hanya sekitar 50 Kg, itupun jika cabai berbuah normal tanpa ada penyakit keriting atau busuk buah, dan dengan hasil panen sebanyak itu, maka uang yang dihasilkan petani hanya Rp 300 ribu.


"Jika sampai habis buah cabai dipanen dengan harga Rp 6 ribu, saya yakin uang yang dihasilkan petani tidak akan sampai Rp 2 juta pun, padahal jika dihitung biaya modal, perawatan dan uang rokok ke kebun, maka tidak ada hasil sama sekali," jelasnya.


Adi berharap, pemerintah ikut turun tangan membantu petani cabai merah di Kabupaten Gayo Lues, baik dengan cara menghidupkan BUMD penampung hasil bumi disaaturah ataupun solusi lainya, sehingga petani tetap bisa menghidupi keluarganya.


"Petani tidak berkeinginan harga cabai sampai Rp 50 Ribu per Kg, tapi kami berharap agar ada batasan harga, sehingga petani tidak rugi dan pembeli juga tidak rugi, seperti harga standarnya Rp 15 Ribu per Kg sampai Rp 25 Ribu saja," pintanya. (rel)

Situs ini menggunakan cookies.