Blangkejeren(alabaspos.com), Laga Ulun Tanoh (Ulta FC) melawan tim Penampakan Uken (Paku FC), benar benar dramatis membuat jantung kedua suporter harus berdenyut kencang, dan penuh teriakan histeris,disaksikan sekitar 1500 pasang mata yang memenuhi tribun tertutup stadiun seribu bukit Blangkejeren Senin 18/9/2023,kedua tim yang bertemu di babak delapan besar perebutan piala Bupati Gayo Lues ini,bermain all out dan menurunkan pemain pemain andalannya,ketika wasit Hendra meniup Pluit babak pertama, Anak anak Ulta yang dimotori oleh Jamian dan Radiman bermain cukup tenang namun dengan kecepatan dan tempo yang tinggi anak anak asuh Suhardinsyah ini bermain dengan operan operan pendek man to man,begitupun Pasukan dari Paku FC melayani dengan stamina penuh dengan operan panjang memanfaat kecepatan pemain depannya seperti Yuda maupun Febri.saling serang dari berbagai membuat laga kedua tim cukup menarik dan dramatis.tekanan yang dibangun dari lini tengah pada menit 18 akhirnya ULTA kecolongan dari Gol yang dicetak Febri (87), unggul 1-0 Membuat Ulta FC Bangkit dan mampu membalas pada menit ke 34 oleh Jemian hingga skore 1-1 bahkan tidak lama kemudian Ulta menambah 1 Gol menit ke 43 dari sebuah tendangan bebas dan bola melambung tidak terjangkau penjaga gawang Paku FC,hingg skore menjadi 2-1 bagi Ulta FC, pada menit ke 53 pemain Ulta FC Julpan yang merupakan stoper yang cukup tangguh,harus dikeluarkan wasit dengan kartu merah karena melakukan pelanggaran keras, bermain dengan 10 orang apalagi stoper mereka dikeluarkan wasit, membuat tim Ulta mulai down,tendangan bebas dua meter dari garis Finalti dimanfaatkan Paku dengan sebuah gol hingga skore menjadi 2-2.dan jelang akhir pertandingan Paku menambah satu gol lagi dari kaki Agus dan membungkam Ulta FC dengan skore 3-2 dan berhak melaju ke babak semi final
Suhardinsyah Manager tim Ulta yang juga kepala Desa Ulun Tanoh,saat diminta komentarnya atas kekalahan anak anak Ulta FC.mengatakan namanya bola ya seperti itu, upaya dari Ulta FC hanya sampai di delapan besar, namun sebelumnya kami sudah sampaikan agar wasit benar benar profesional,kami tidak permasalahkan kartu merah atas Julpan,tapi apakah wasit melihat pemain kami ditarik saat didepan gawang ? Bukankah itu juga pelanggaran tapi wasit tidak bertindak, tapi sudahlah kita akan terus membina remaja Gayo Lues ini,agar memiliki prestasi dalam kancah sepakbola nasional, kita terima dengan lapang dada dan saya sudah tekankan pada anak anak untuk menerima hasil itu,tidak perlu diributkan lagi,tinggal kedepan lagi kita pikirkan" ujar Suhardinsyah
Pada laga sebelumnya antara Bustanussalam FC melawan Bengkik FC sempat terjadi sedikit kegaduhan hingga pertandingan dihentikan sejenak untuk menenangkan suasana antar pendukung kedua tim oleh aparat kepolisian, dan laga kedua tim berakhir dengan kemenangan Bengkik FC 1-0 atas Bustanussalam FC hasil ini membuat Bengkik FC maju ke semifinal.