Blangkejeren(alabaspos) Gayo Alas Mountain Internasional Festival 2018 (GAMIFEST) digelar di Kawasan empat Kabupaten yakni di Aceh Tenggara,Gayo Lues,Aceh Tengah dan Bener Meriah dan pembukaan Gamifest tersebut dilaksanakan di Takengon Aceh Tengah.
Sebelum berangkat ke takengon menghadari acara pembukaan Gamifest, Bupati Gayo Lues Muhammad Amru menyampaikan kepada awak media ini 14/9, Seni dan budaya di Kabupaten Gayo Lues khususnya memang sudah cukup dikenal seperti tari saman, namun masih banyak lagi bentuk seni dan budaya yang ada di daerah ini, tentunya hal ini perlu kita kondisikan dan kita aktulisasikan, dan potensi seni budaya yang ada, harus segera digarap dan dikebnagkan kembali,termasuk potensi wisatanya, kalau kita lihat di Gayo Lues ini sebut Muhammad Amru, potensi seni yang perlu kita aktulisasikan seperti contoh, sinding bines,bines, kita akan angkat agar lebih dikenal, jika nantinya semua budaya dan seni di Gayo Lues sudah terangkat, tentunya akan mudah untuk mencarikan anggarannya, ujar Muhammad Amru yang juga ikut dalam pengesahan tari saman sebagai warisan dunia tak benda oleh Unesco di Bali 2011 lalu, ketika dirinya menjadi ketua DPRK Gayo Lues saat itu.
Saat ditanyakan bagaimana aktifitas Unesco dan Pemerintah pusat ikut berperan melestarikan tari saman, Muhammad Amru menjelaskan bahwa Unesco dan Pemerintah pusat hingga saat ini sejak tari saman disahkan menjadi budaya milik dunia, hanya sebatas saran. soal anggaran memang ada tetapi belum menggembirakan, Unesco sendiri belum memperlihatkan perannya, kalau dari pemerintah pusat melalui Kementeriaan Pendidikan dan kebudayaan memang sudah ada termasuk dalam agenda Indonesiana,untuk mengangkat tari saman yang masih kolosal sekali yakni bejamu saman dan saman bale asam, Muhammad Amru juga menyampaikan agar pihak Unesco dapat membantu untuk pembangunan gedung saman centre di Gayo Lues,jelas Muhammad Amru.(azl)