Blangkejeren(alabaspos.com) Masyarakat Kabupaten Gayo Lues harus bersiap siap dalam masalah listrik dirumah maupun dalam kegiatan usahanya, pasalnya pihak PLN regional Blangkejeren akan melakukan pemadaman bergilir.
Hal ini terlihat ketika kepala PLN Blangkejeren Sertino menghadap dan menyampaikan kepada wakil bupati Gayo Lues pada Jumat 25/2/2022, bahwa saat ini ada kerusakan dari mesin pembangkit di Rema, dan mesin mesin yang mengalami kerusakan itu sedang dilakukan perbaikan dan membutuhkan waktu untuk mengaktifkan kembali mesin yang rusak.
"PLN akan lakukan pemadaman bergilir soal waktu kapan selesainya mesin yang rusak kami belum tahu,tapi kami berharap pemadaman bergilir tidak terlalu lama dan kembali seperti biasa." Ujar Sertino pasca bertemu Wabup kepada media ini.
Pemadaman bergilir yang akan dilakukan PLN tentunya akan berdampak pada kegiatan dan aktivitas masyarakat,parahnya lagi setiap ada pemadaman listrik jaringan Telkomsel didaerah ini juga ikut raib, sehingga menyulitkan masyarakat untuk berkomunikasi,apalagi ketika ada hal yang sangat penting misalnya ada bencana alam,listrik padam warga tidak dapat melaporkan kejadian dalam waktu cepat.
Selain itu di Gayo Lues juga ada 17 unit pembangkit listrik tenaga hidro micro(PLTMH) namun tidak semua dikerjasamakan atau dibeli dayanya oleh pihak PLN.padahal jika seluruh PLTMH itu dibeli dayanya oleh PLN tentunya PLN tidak lagi secara total membakar solar.apalagi total daya yang dihasilkan dari semu PLTMH itu bisa mencapai 4 Megawat lebih dari cukup untuk kebutuhan listrik Gayo Lues.
"Saat ini hanya tiga unit PLTMH yang dayanya dibeli PLN yakin PLTMH Ngengar yang dayanya 0.5 Megawat, PLTMH Marpunge dan PLTMH Sih Selah.dan PLN dalam hal pembayaran Pembelian daya listrik itu, melalui pihak ketiga yang bekerjasama dengan BUMD PT Gayo Lues Mentalu Perkasa (PT.GLMP),dan dari hasil penjualan daya listrik tersebut dijadikan PAD Gayo Lues.ujar Kadis Pertambangan Energi dan Industri Riduansyah ST.
Namun saat ini kendala belum dibayarnya pembelian daya oleh PLN sejak beberapa bulan terakhir sekitar 6 bulan disebabkan kondisi BUMD PT.GLMP belum memiliki kepengurusan yang defenitif dan masih dalam penjaringan untuk pimpinan BUMD, ,ujar Riduansyah.
Kedepan harusnya BUMD harus menggandeng pihak ketiga yang benar benar memiliki kualitas dan profesional dalam mengelola PLTMH, disinyalir selama ini rekanan atau pihak ketiga dinilai sangat amatiran dan hanya mengejar keuntungan semata dalam menangani PLTMH,saat PLTMH mengalami kerusakan tidak ada upaya perbaikan malah dibiarkan,hingga dampaknya merugikan daerah, untuk siapapun nantinya Pimpinan BUMD PT GLMP wajib lelang perusahaan yang mampu mengelola PLTMH,bukan main tunjuk atau nepotisme jika tidak ingin masalah yang lalu terulang kembali.PLTMH rusak PAD pun tidak disetor.