Blangkejeren(alabaspos.com), Pengusaha angkutan umum maupun para supir Mopen di Kabupaten Gayo Lues selama ini sudah cukup pahit merasakan sulitnya mendapatkan penumpang, baik itu penumpang dalam Kabupaten maupun penumpang antar kabupaten dan provinsi.
" Kami ini seperti kerakap tumbuh dibatu,hidup segan matipun tak mau,kami hanya tahu inilah usaha kami hidup dari penumpang,namun akhir akhir ini,penumpang pun semakin sangat jauh berkurang,bahkan penumpang ke Medan maupun ke Banda Aceh terkadang hanya tiga atau empat orang,terkadang cuma dua orang, kalau sudah begini untuk beli bahan bakar mobil saja harus merogoh kocek lagi,untuk tambahannya. Belum lagi biaya perawatan kenderaan,begitu juga pembayaran kredit mobil, mau tidak mau suka tidak suka profesi ini tetap kami lakukan" ujar beberapa pengemudi mopen di Terminal Bus Blangkejeren kepada media ini Kamis 2/9/2022.
Para pengemudi mopen ini juga menyampaikan,saat ini tidak sedikit mopen berubah menjadi mobil pembawa barang,kursi untuk penumpang dibuka,dan di isi barang barang pecah belah,
"Kami harus banting stir dengan membawa barang pecah belah dari Medan,sebab penumpang tidak ada,sedangkan kenderaan butuh perawatan dan dapur wajib berasap sebab disana ada anak dan istri,untuk keluarga dan menyambung hidup kami harus mampu mengubah seperti ini tidak ada penumpang,barang pun jadi" ungkap supir lainnya.
Terkait akan dinaikkannya harga BBM oleh pemerintah,para pengemudi tidak banyak protes, silahkan saja dinaikkan biar makin parah kondisi ekonomi kami,BBM belum naik saja kondisi ekonomi kami sudah sulit,kalau dinaikkan itu sama saja kesulitan kami akan semakin sulit pangkat tiga. Jawab supir lainnya,seakan menyindir
Kini Jumat 3/9/2022 Pemerintah sudah menaikkan harga BBM untuk Pertalite naik Menjadi Rp 10 ribu perliternya,solar menjadi Rp 6800 perliter naiknya harga BBM ini dipastikan akan berdampak pada naiknya harga berbagai barang termasuk harga sembako,sedangkan di daerah sejak covid 19 melanda daya beli masyarakat semakin berkurang.