Banda Aceh (alabaspos.com), Salah seorang Putra Terbaik Kabupaten Gayo Lues Sarifuddin warga Kampung Durin Kecamatan Blangkejeren,berhasil menjadi salah satu maestro budaya dengan menerima anugerah kategori budaya Meukuta Alam Provinsi Aceh dalam Pekan Budaya Aceh ke 8 tahun 2023.penyerahan anugerah Meukuta Alam itu diserahkan dan disematkan oleh Pj Gubernur Aceh yang diwakili Asisten III Iskandar Senin malam 6/11/2023 di Gedung Wali Nanggroe Aceh.dalam penyerahan bintang anugrah dalam bidang budaya ini Sarifuddin didampingi oleh Kadis Pariwisata Budaya dan ekonomi kreatif Gayo Lues Irsan Firdaus.
Kepada media ini Sarifuddin mengatakan dirinya sangat terkejut dan merasa seperti mimpi ketika namanya masuk dalam nominasi dan menerima anugrah budaya tertinggi di Aceh ini,dan Sarifuddin selama ini bahkan lebih dari 25 tahun berkecimpung dalam bidang budaya tari Saman,bahkan dengan tari Saman Sarifuddin bersama rombongan telah melanglang buana ke mancanegara mengenalkan tari Saman dan saat tari Saman masuk nominasi warisan budaya dunia tak benda(UNESCO) pada Nopember 2011 lalu di Nusa dua Bali, Sarifuddin memimpin rombongan tari Saman Gayo Lues untuk tampil dan memperagakan serta mempretasikan tari Saman dihadapan perwakilan 137 negara anggota UNESCO.dalam kesehariannya Sarifuddin yang merupakan staf di Kantor Dinas Parbudekreaf Gayo Lues selalu membahas budaya tari Saman dan kerap hadir dalam diskusi untuk melestarikan tari Saman.
Terkait dengan penghargaan anugerah budaya Meukuta Alam yang diterima Putra Gayo Lues itu,Pj Bupati Drs.H.Alhudri menyampaikan ucapan selamat kepada Sarifuddin dan dapat menjadi motivasi bagi putra dan putri Gayo Lues lainnya, disisi lain AlHudri menyebutkan apa yang diperoleh putra Gayo Lues di event PKA 8 tahun 2023, adalah sebuah bukti adanya pengakuan pada budaya Gayo yang begitu tersohor,inilah bukti kesolidan masyarakat Gayo Lues dalam menjaga budayanya.
" mendapat penghargaan atau pengakuan dari siapapun, itu adalah kerja Team yang Solid disamping memang budaya kita semenjak dari endatu kita selalu menanamkan filosofi
Moen Sara Tambunen(kalau menetap dalam satu tempat), Beluh Sara Lolotten,(kalau pergi harus satu tujuan) Behu Berdedele (Harus kompak dan solid) dan kunul sara Duk Ratif te gelah Sara anguk,(hidup dalam satu irama tidak terpecah belah) Urum-urum Kuatas Urum-urum Ku Tuyuh (senasib dan sepenanggungan)
Inilah Makna dari leluhur kita dan ini harus tetap hidup dan dipertahankan serta dilestarikan dari generasi ke generasi jangan sampai hilang.papar Pj Bupati Gayo Lues ini.
Kadis Pariwisata Budaya dan ekonomi kreatif Gayo Lues Irsan Firdaus selain menyampaikan ucapan selamat kepada Sarifuddin juga merasa bangga atas apa yang diraih oleh salah seorang stafnya itu.
Moga moga ini dapat menjadi contoh khususnya dilingkungan Dinas Pariwisata Budaya dan ekonomi kreatif Gayo Lues bahwa untuk berprestasi itu tidak memandang apakah seorang staf atau sebagai ASN,mudah mudahan kedepan akan bermunculan Syafrudin Syafruddin lainnya.untuk mengharumkan nama Kabupaten Gayo Lues.ujarnya.