Blangkejeren(alabaspos.com), Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser Subhan S Hut,menilai kondisi iklim di Kabupaten Gayo Lues tidak lagi sejuk seperti 20 tahun lalu,perubahan iklim sudah terjadi di daerah ini 20 tahun lalu ketika Saya masih bertugas di Gayo Lues,iklim masih dingin dan sejuk setiap harinya,namun saat ini kondisinya sudah mulai berubah,kita merasakan kondisi iklim yang terasa panas,kondisi ini merupakan bagian dampak dari gejala alam seperti elnino termasuk adanya kerusakan lingkungan hutan di kawasan Gayo Lues termasuk dikawasan Taman Nasional Gunung Leuser,tentunya masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama,termasuk para generasi muda kita untuk peduli dan menjaga kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
Demikian antara lain dikatakan Subhan ketika menyampaikan sambutan pada pembukaan peningkatan kapasitas Kader Konservasi Kabupaten Gayo Lues di Legen Hotel Blangkejeren Senin 11/11/2024.
Disisi lain Subhan mengingatkan kepada kader konservasi yang mengikuti acara tersebut benar benar memahami tentang Konservasi dan menjadi personil terdepan dalam menyelamatkan lingkungan hutan dari kerusakan.Selain itu Subhan juga menyinggung minimnya personil ASN atau P3K di ruang lingkup kerja SPTN III,apalagi sebagian sudah memasuki masa pensiun,hal ini juga perlu menjadi pemikiran untuk menambahnya,semoga pada penerimaan ASN dan P3K dilingkungan Kementerian Lingkungan Hidup banyak yang lulus dan ditempatkan di kawasan SPTN III ini.
Sedangkan Kepala Seksi SPTN III Blangkejeren (Gayo Lues) Ali Sadikin SH.MH dalam laporannya selalu ketua pelaksana Peningkatan Kapasitas Kader Konservasi mengatakan.saat ini untuk Gayo Lues sudah memiliki Kader Konservasi sebanyak 40 personil,namun dari kajian pihak SPTN III sekitar 20 Personil benar benar aktif dalam kegiatannya sebagai Kader Konservasi,sehingga ke 20 kader konservasi ini mengikuti acara peningkatan kapasitas Kader Konservasi selama dua hari ini.dengan harapan dengan acara ini akan lebih meningkatkan lagi kemampuan dari Kader Konservasi di lapangan.