Headline

Rakor Ungkap Masalah Pendidikan Gayo Lues ,Kadis Silahkan Evaluasi Kinerja Kepsek

Redaksi
Azhari Lubis
Suasana Rakor masalah pendidikan di Gayo Lues yang dihadiri Wabup Said Sani



Blangkejeren(alabaspos.com) Dinas pendidikan Gayo Lues bertempat di aula Dinas tersebut Senin 8/2/2020/1 melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pendidikan, pada rapat tersebut selain dihadiri Wabup H.Said Sani,Sekda Ir.Rasyidin Porang, Anggota DPRK Komisi pendidikan,Jajaran Majelis Pendidikan Daerah, para Kabid Disdik serta Instansi terkait lainnya,maupun para pengawas dan para Kepala Sekolah Dasar dan Kepala Sekolah SMP.


Pada Rakor itu Kepala Dinas Pendidikan Kasimuddin memaparkan bagaimana kondisi Dinas Pendidikan saat ini.termasuk masalah kondisi seluruh pengajar baik itu ditingkat SD juga ditingkat SMP.


Wabup Said Sani pada arahannya dalam Rakor itu mengatakan,Rakor ini sangat penting karena akan kita ketahui bagaimana kondisi pendidikan kita saat ini.apakah pendidikan kita saat ini sudah mencapai apa yang menjadi keinginan kita bersama. Wabup juga menyinggung Guru yang berprestasi ditarik ke Struktur,akibatnya kita kekurangan Guru yang baik.masalah sertifikasi juga menjadi persoalan.karena belum memiliki sertifikat S1, selalu ada di medsos yang selalu mengkritik.tapi Dinas tidak melakukan publikasi apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah, Wabup juga menyinggung soal kartu pintar jangan ada yang ditutup tutupi semua harus transparan, anak anak kita masih banyak yang menganggur ini harus kita pikirkan bersama.Sumber daya manusia harus ditingkatkan jika Gayo Lues mau maju.


Evaluasi semua Kepala sekolah, sebab kami mendengar adanya masalah di beberapa sekolah seperti tidak harmonisnya hubungan antara Kepala sekolah dengan guru.siapa pun dia apakah suadara Bupati atau saudara wakil Bupati maupun saudara pejabat,jika tidak mampu bekerja sesuai tupoksi sebagai kepala sekolah wajib dievaluasi kita lebih mementingkan pendidikan untuk lebih ditingkatkan


Kepala Bappeda Jata SE menyampaikan bahwa Bappeda sebagai pengawal visi dan misi serta RPJM Bupati, dari dokumen yang ada di Bappeda kami melihat beberapa tugas penting di Dinas Pendidikan, seperti pendidikan yang bernuansa yang islami, antara program dengan kenyataan di lapangan belum seluruhnya berbanding lurus, kita melihat sekolah swasta lebih memiliki yang nuansa islami lebih terlihat, ini perlu kita kaji apakah selama ini kita sibuk dengan pembangunan fisik melupakan pembangunan rohani generasi kita.

Bappeda akan memanggil semua SKPK untuk konsultasi sejauhmana Visi dan misi dan RPJM Bupati tercapai selama tiga tahun lebih, ada sekolah masih dalam kondisi jalan ditempat,seperti sekolah dikawasan terpencil.soal pengawas sekolah yang terkesan belum memiliki kemampuan tupoksinya,apakah ini masalah rekrutmen atau masalah pendidikan yang dimiliki oleh pengawas. Paparnya.


Jamaluddin Ilyas selaku ketua MPD dalam penyampaiannya mengatakan, Kepala Dinas sudah diberikan wewenang oleh Wabup.eksekusi jika diperlukan, namun untuk itu lawan memang banyak termasuk dari berbagai pihak.hal ini perlu keberanian Kepala Dinas jika ingin memperbaiki dan memajukan pendidikan Gayo Lues.jika saya dipakai sebagai timses Bupati priode berikutnya apa yang mau saya sampaikan jika pendidikan di Gayo Lues ini mundur.Gayo Lues ada rangking 23 di Aceh dalam hal mutu standart guru.ini perlu diperhatikan.


Anggota Dewan Komisi pendidkan El Amin pada Rakor mengutarakan,kita masih jauh dari harapan dalam standart mutu pendidikan, anggaran pendidikan 20 persen dari APBK, ini cukup banyak, yang jadi pertanyaan anggaran yang begitu banyak belum mampu meningkatkan mutu pendidikan,ini perlu dievaluasi kenapa ini bisa terjadi,kita jangan hanya ngurus fisik semata, mutu guru dan pendidik juga sangat penting,


Pembicara lainnya Inspektur Mhd.Noh,jika ada auditor yang memeriksa kami tangani 60 hari,setelah 60 hari hal itu sudah menjadi ranahnya PH.LSM dan Wartawan,tidak semua menjadi wewenang inspektorat, uang negara tidak boleh dibuat diluar aturan, jika ada temuan nantinya akan diserahkan ke MPTGR soal kerugian daerah, tidak ada istilah uang negara dapat diputihkan jika memang ada masalah.rekanan juga punya hutang pada negara.anehnya masih dapat proyek.


Tanya jawab dengan kepsek dan guru pada Rakor itu,ada beberapa hal yang muncul dari pertanyaan dan usulan dari para Guru antara lain,

Terkait nuansa pendidikan yang islami ada sekolah yang belum punya ruang sholat , dalam lingkungan sekolah sering ditemukan puntung rokok sebab jika malam sekolah jadi tongkrongan anak anak muda, disiplin guru dan murid pengawasan belum kontinyu,guru BPT cuma dapat Rp 600 ribu perbulan.masalah guru lainnya Guru dipolisikan hanya persoalan kecil ,terkesan pendidikan hanya tergantung pada guru, padahal orang tua juga sangat berperan.bus sekolah tidak beroperasi lagi kondisi ini juga menyulitkan bagi siswa.

Penulis: Azhari Lubis

Situs ini menggunakan cookies.