Blangkejeren(alabaspos.com), Peserta calon PPK Pilkada Gayo Lues tahun 2024 yang telah dinyatakan lulus dalam tahap ujian CAT yang telah dilaksanakan,akan melaksanakan tahapan selanjutnya berupa wawancara.
"Pelaksanaan wawancara akan dilaksanakan di kantor KIP Gayo Lues pada tanggal 11 Mei hingga 13 Mei, peserta yang telah dinyatakan lulus CAT diminta hadir tepat waktu di kantor KiP di kawasan jalan Blower Blangkejeren" Ujar Ali Amran selalu Komisioner KIP divisi SDM.
Selain itu Ali Amran mengatakan peserta yang mengikuti tes wawancara setiap kecamatan ada sekitar 15 orang,ini merupakan mereka yang lulus pada CAT lalu, lima belas orang ini akan bersaing di tahap wawancara kecuali kecamatan Putri Betung hanya di ikuti oleh 9 orang waktu CAT lalu dan Kecamatan Tripe Jaya 14 orang, sedangkan kuota bagi setiap kecamatan hanya lima orang dan cadangan (PAW) lima orang, kelulusan mereka nanti sebagai calon PPK ditentukan dari hasil wawancara tersebut, dalam hal ini kami di KIP sejak pengumuman perekrutan lalu,telah melakukan dengan transparan,siapa yang benar benar memiliki kemampuan merekalah yang terpilih,begitu juga dengan latar belakang calon PPK sehingga tidak menjadi gugatan dikemudian hari.ujar Ali Amran.
Sedikitnya jumlah pendaftar untuk calon PPK di kecamatan Putri Betung,hal ini menjadi menjadi perhatian dan menimbulkan pertanyaan,sehingga awak media ini mencoba mencari tahu akar masalahnya sehingga warga di kawasan ini minim untuk ikut sebagai PPK di kecamatannya.
Dari informasi yang ditelusuri, meningkatkannya harga biji coklat (kakao) serta kemiri menjadi alasan hingga warga minim untuk ikut mendaftar,warga kecamatan Putri Betung saat ini lebih konsisten pada komoditi yang mereka tanam dikawasan ini,dan kecamatan Putri Betung merupakan sentra kakao dan kemiri di Kabupaten Gayo Lues,harga kakao yang mencapai diatas Rp 160 ribu perkilogramnya,menjadikan warga disana lebih sibuk mengurus tanaman kakaonya.bahkan kebun kakao harus di jaga dan dirawat,inilah salah satu penyebab kenapa warga kecamatan Putri Betung sedikit yang ikut mendaftar sebagai PPK pilkada,berbeda dengan pemilu serentak yang lalu.