Headline

15 Bulan Alhudri Di Gayo Lues,Wariskan Meja Panjang Dan Stunting Terendah Se Provinsi Aceh

Redaksi
Azhari Lubis
Alhudri (kiri) Saat menerima dana Fiskal dari Mendagri Tito Karnavian sebagai penghargaan menekan laju inflasi daerah, didampingi Sekda H.Jata SE.MM kini Pj Bupati Gayo Lues ,meja panjang di kolong rumah pitu ruang yang menjadi kenangan semua dib

Blangkejeren(alabaspos.com), Sejak Dilantik sebagai Pj Bupati Gayo Lues Maret 2023,Drs.H.Alhudri MM,langsung membuat gebrakan di Kabupaten yang bergelar negeri seribu itu.

"Banyak Pekerjaan rumah yang harus kita benahi sesegera mungkin di Gayo Lues,berbagai masalah sosial, ekonomi masyarakat, pendidikan daerah,menjadi perhatian utama saya selama diamanahkan sebagai Pj Bupati" inilah ucapan pertama yang disampaikan Alhudri ketika berbincang dengan awak media alabaspos.com pasca dirinya dilantik sebagai Pj Bupati.

Apa yang dikatakan oleh Alhudri akhirnya menjadi kenyataan, selama dirinya menjadi Penjabat Bupati selama 15 bulan, Kabupaten Gayo Lues mulai menjadi pembicaraan yang positif baik di tingkat Provinsi Aceh maupun di tingkat nasional,pasalnya Alhudri dianggap mampu membuat perbaikan perbaikan yang lebih baik dari berbagai sektor.

Dibidang pendidikan Alhudri melakukan uji kompetensi bagi kepala sekolah dan guru,sehingga dengan demikian uji kelayakan tersebut membuat berbagai kalangan menyadari bahwa mana kepala sekolah dan guru yang layak,untuk menjadi pendidik dan menjabat sebagai kepala sekolah.memperhatikan kondisi sekolah luar biasa dan menyerahkan bantuan dua unit mobil Innova reborn kepada dua SLB di Gayo Lues sebagai mobil operasional sekolah.hal ini belum pernah terjadi selama ini.

Menurunkan laju inflasi daerah dengan melaksanakan berbagai kegiatan pasar murah, sehingga daya beli masyarakat meningkat,melakukan sidak ke pasar pasar untuk mengetahui tingkat harga oleh pedagang dan kemampuan daya beli masyarakat,apa yang dilakukan oleh Alhudri membawa dampak positif bagi Gayo Lues,dimana hasil kinerjanya Gayo Lues mendapatkan award dari pemerintah pusat dimana Gayo Lues memproleh dana Fiskal sebesar Rp 20 Milyar diluar APBK tahun 2023,ditambah dana bagi hasil sawit Rp 11.3.Milyar,dari dana ini Alhudri memfokuskan pada peningkatan ekonomi masyarakat miskin dengan memberikan bantuan berupa Bibit bawang,bibit cabai,pupuk obat obatan tanaman,mulsa,itik kambing,ayam,pelatihan peningkatan gizi,pasar murah,dimana setiap bantuan tersebut wajib sesuai dengan by name by address,untuk mengetahui bahwa bantuan tepat sasaran dan tepat guna,begitu juga dengan infrastruktur jalan untuk mendukung pengangkutan hasil produksi pertanian,dampak dari ini semua akhirnya Gayo Lues mampu menekan laju inflasi,menekan kasus Stunting hingga ke level paling rendah di Provinsi Aceh dan Nasional begitu juga dengan angka kemiskinan ekstrim turun sangat drastis,ini terbukti dari realis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2024.

"Kita harus mengetahui dan membuka data Stunting dan Kemiskinan ekstrim secara benar,siapa sebenarnya yang miskin dan layak mendapat bantuan dan ini harus by name by address sehingga kita mudah untuk melakukan pengawasan dan pemantauan, Stunting dan kemiskinan sangat berpengaruh pada kehidupan generasi mendatang,yang kita inginkan jangan ada lagi Stunting dan miskin ekstrim di Gayo Lues ini walaupun saya hanya sementara disini,paling tidak adalah jejak rekam yang bermanfaat bagi daerah ini,termasuk soal defisit anggaran yang semula mencapai puluhan Milyar,kini sudah tertekan pada titik nadir,siapapun nanti yang menjadi Bupati terpilih tidak lagi risau dan harus bekerja keras menyeimbangkan APBK berikutnya" ujar Alhudri yang pernah ikut patungan dan mengajak kepala SKPK membangun beberapa rumah warga yang benar benar sudah tidak layak huni secara pribadi.

Saat ditanya bagaimana cara Pj Bupati Gayo Lues ini menekan defisit anggaran.

" Kita hitung dahulu berapa jumlah defisit anggaran? Defisit itu kan hutang ? Lalu kita lakukan upaya penekanan melalui mana yang prinsip dan bukan prinsip,utamakan dahulu pemenuhan gaji dan rutin semua SKPK,apakah ada sisanya ? Jika ada sisanya kita lihat mana yang perlu dan sangat diperlukan oleh masyarakat,itu kita dahulukan,jika itu belum terlalu dibutuhkan bisa kita pending dahulu,jangan kita paksakan jadinya bisa lebih besar pasak dari tiang, daerah kita ini tidak punya PAD yang besar,sangat sedikit ekonomi masih tegantung pada APBK,makanya uang daerah itu jika sudah sesuai aturan harus dicairkan bukan disimpan,hingga uang beredar dimasyarakat,ini selalu saya tekankan kepada pengelola anggaran, investor yang mau investasi kita permudah jangan di ganggu,jika nanti mereka berhasil membuka usahanya disini,pasti masyarakat dan daerah ini yang akan menerima hasilnya,termasuk menerima PAD." Papar Alhudri

Bagi Alhudri berkunjung ke berbagai kawasan hingga kawasan terpencil adalah sebuah panggilan baginya.ketika masyarakat Lesten sulit melintasi jalan menuju Pining,Ayah tiga orang putra ini langsung turun kelokasi hingga dua kali,dan membereskan semua lintasan jalan desa tersebut menuju Pining.

"Mereka juga warga Gayo Lues walaupun mereka dikawasan pedalaman,kita harus memperhatikan mereka sama dengan kawasan lainnya,jika jalan menuju desa Lesten bermasalah tugas kita adalah mencari solusi dan memperbaikinya segera,agar roda ekonomi masyarakat bisa berjalan,produk pertanian dan perkebunan disana bisa dipasarkan dengan harga normal,itulah tugas dan kewajiban dari pemerintah,begitu juga di Kampung Perlak Kecamatan Tripe Jaya,tidak ada jembatan dan mereka melintasi sungai, begitu saya mendapat informasi kita turun dan segera membuat box culvert serta jembatan kayu,akhirnya produk pertanian dan perkebunan masyarakat bisa keluar dan dipasarkan,jangan kita lalai apalagi tidak perduli atas kesulitan masyarakat,dengarkan dan lakukan tindakan secepatnya hingga masyarakat tidak lagi bertanya tanya kapan daerahnya mendapat perhatian dari pemerintah" ungkap Alhudri.

Pendopo dan Tugu kota juga menjadi perhatian bagi Alhudri,sehingga menjadi perhatian masyarakat dimana selama ini belum mendapat polesan untuk diperindahkan, walaupun masih ada suara suara miring sebelum kedua bangunan itu selesai dipolesnya.

"Pendopo dan Tugu kota itu adalah iconnya dan Repsentatif Gayo Lues, banyak warga luar yang datang tidak tahu pendopo Bupati,makanya kita renovasi dan diperindah,begitu juga dengan tugu kota yang sebelumnya semak tidak terurus kita poles kembali dari bantuan Bank Aceh Syariah,inikan punya masyarakat Gayo Lues,bukan punya saya,tugas saya memperbaiki dan memperindah saja" tegas Alhudri,namun setelah renovasi pendopo Bupati dan tiga kota wargapun memuji dan mensuport apa yang dilakukan oleh Alhudri, pendopo Bupati semakin mentereng dan tugu kota semakin indah,dan menjadi daya tarik bagi warga untuk bersua foto disana.

Untuk mengisi kekosongan pejabat Sekda, Alhudri tidak main tunjuk,tetapi melalui mekanisme yang berlaku sesuai aturan yang ada,jabatan sekda di lelang melalui JPT di Banda Aceh oleh sebuah tim yang memiliki kualifikasi untuk jabatan itu,tiga nama pun muncul dari hasil JPT, walaupun akhirnya H.Jata SE MM selaku Kepala Bappeda saat itu, terpilih sebagai Sekda,untuk lebih independensinya bahwa jabatan Sekda itu murni tanpa embel embel rupiah,pada saat pelantikan Sekda, Alhudri mempertanyakan saat dalam pengembalian sumpah jabatan.

"Saat ini anda sedang disumpah perlu saya pertanyakan,apakah saudara dalam jabatan Sekda mengeluarkan uang untuk jabatan ini," tanya Alhudri kepada H.Jata SE saat diatas kepalanya masih disumpah dengan Al Qur'an.

" Tidak sama sekali tidak ada mengeluarkan uang atau materi apapun,untuk jabatan ini" jawab Jata yang biasa dipanggil Aman Bagas ini.

" Ini perlu saya tanyakan saat saudara disumpah,dan tidak menjadi pertanyaan di berbagai pihak" ujar Alhudri.

Kinerja Alhudri dalam memperbaiki dan membuat perubahan di Gayo Lues,akhirnya terdengar ke Aceh Tengah,bahwa Putra Gayo yang saat itu memimpin Gayo Lues,cukup handal membawa nama Gayo Lues semerbak di Aceh maupun ditingkat nasional,ratusan tokoh masyarakat dari Aceh Tengah datang menemui Alhudri,mereka ingin agar Alhudri kembali ke Aceh Tengah untuk ikut dalam Pilkada tahun 2024,mereka siap memberikan dukungan sepenuhnya jika Alhudri bersedia maju sebagai Calon Bupati,namun saat pertemuan dengan tokoh masyarakat Aceh Tengah ini, Alhudri belum dapat memastikan untuk maju sebagai calon Bupati Aceh Tengah,karena masih fokus mengurus Gayo Lues,tetapi setelah istiqorah akhirnya Alhudri memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Pj Bupati Gayo Lues dan bersiap maju sebagai calon Bupati Aceh Tengah,bagaimana nasib Gayo Lues? Kepiawaiannya cara berpikir Alhudri cukup brilian, sebelum mundur, Alhudri sudah menyiapkan Putra Mahkotanya untuk Menjadi Pj Bupati secara mulus,tanpa ribut ribut,baik di Gayo maupun di Banda Aceh,nama H.Jata SE,MM selaku Sekda dimunculkan kepada Mendagri usai Alhudri menyampaikan LPJ di Jakarta,sekaligus menyerahkan surat kemunduran dirinya sebagai Pj Bupati Gayo Lues.

Memang selama 15 bulan berkiprah di Gayo Lues banyak upaya yang telah dilakukan oleh Alhudri,demi sebuah restorasi dikawasan negeri seribu bukit ini,pro dan kontra ditengah masyarakat adalah hal yang biasa dan sebuah dinamika,semua itu bagi Alhudri adalah cambuk untuk sebuah perbaikan dan perubahan, Alhudri telah mewariskan bagaimana mengelola anggaran daerah dengan baik,hingga defisit turun drastis,bagaimana menekan laju inflasi,Stunting dan Miskin ekstrim,ada di meja panjang terbuat dari triplek dikolong rumah pitu ruang di halaman pendopo Bupati,disanalah bukti sejarah selama 15 bulan itu dibahas,dipertimbangkan sebelum diputuskan,meja panjang yang sangat sederhana itu,selalu ramai oleh pejabat maupun masyarakat,kini meja panjang itu haruskah terbuang atau masih mampu bertahan ? Waktu dan pemimpin Gayo Lues mendatang menentukannya, terima kasih Pak Alhudri,15 bulan bersama kami memajukan Gayo Lues.Semoga Allah SWT mempermudah apa yang menjadi niat dan cita cita Anda.Bereijin .

Penulis: Azhari Lubis

Situs ini menggunakan cookies.